Pekalongan(17/3/2022) - Pertemuan rutin MGMP Sejarah SMA/MA Kota Pekalongan untuk kedua kalinya di tahun 2022 dihadiri oleh 11 guru anggota MGMP. Pertemuan ini membahas tentang permasalahan belajar siswa serta media pembelajaran. Pertemuan rutin dibuka oleh Bapak Eko Susanto, S.Pd. selaku ketua MGMP. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembahasan permasalahan pembelajaran yang di moderatori oleh Bapak Mifta Abdirozaq S.Pd. Dimulai dari pemaparan permasalahan pembelajaran umum yang kemudian dibahas dalam forum cara penyelesaiannya. Masukan-masukan kemudian mulai dipaparkan oleh anggota MGMP.
Masalah-masalah Pembelajaran:
- Kurang persiapan dalam mengajar
- Perilaku siswa yang beragam
- Bantu temukan minat dan bakat siswa
- Konsentrasi siswa kurang
- Pengajaran Kreatif
- Kurang interaksi dalam pelajaran
- Sering merasa paling benar
- Daya serap siswa
- Kurang menjadi contoh
- Siswa kurang disiplin
Masukan-masukan dalam masalah pembelajaran:
A. Masukan dari Bapak Winardi, S.Pd.
- Awal pembelajaran biasakan lakukan kontrak pembelajaran. Hal ini berfungsi ketika dikemudian hari ada siswa yang tidak tertib maka kontrak pembelajaran bisa digunakan sebagai acuan agar siswa dapat tertib kembali.
- Guru harus disiplin di Sekolah agar jadi panutan siswa. Disiplin termasuk ketika masuk ke kelas jangan terlambat, penggunaan atribut lengkap ketika mengajar dan bersikap sebagai contoh dan panutan. Kedisiplinan tersebut akan membuat anak menjadi segan dan hormat terhadap guru sehingga anak lebih mudah menarik perhatian siswa di dalam kelas.
- Guru harus mampu bersikap sebagai fasilitator di dalam kelas.
- Perilaku guru sangat penting, sehingga mampu mengkondisikan agar jangan terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan anak. Bila terlalu jauh siswa merasa kurang percaya kepada guru tetapi bila terlalu dekat siswa menjadi seenaknya sendiri dan cenderung menyepelekan.
- Mencari bibit anak dalam perlombaan diutamakan untuk anak yang berminat dalam pelajaran sejarah. Setelah mendapatkan anak-anak yang berminat maka cari anak yang paling aktif dari semua siswa yang berminat tersebut. Setelah itu baru lakukan pembinaan. Karena dalam perlombaan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan sangatlah penting.
- Untuk menangani kejenuhan anak dalam belajar dapat dilakukan aktifitas fisik ringan agar siswa dapat kembali mengikuti pembelajaran dengan segar.
- Bila terjadi perbedaan pendapat di antara siswa maka guru wajib menengahi dengan tetap memberikan apresiasi kepada kedua siswa tersebut. Baru kemudian memberikan pemahaman yang benar kepada peserta didik.
- Bila kondisi kelas tidak aktif atau hanya beberapa anak yang aktif. Guru dapat menunjuk siswa agar mau untuk aktif di dalam pembelajaran.
B. Masukan dari Bapak Dwi Kurnia Saputra M.Pd.
- Permasalah yang sudah dijabarkan untuk dapat dibagi lagi berdasarkan klasifikasinya
- Agar dapat menarik antusias siswa maka guru harus dapat mengambil hikmah dari peristiwa sejarah. Sejarah sendiri dapat dihubugkan dalam peristiwa sehari-hari. Hikmah yang didapatkan oleh siswa dapat digunakan dalam kehidupannya sehingga pembelajaran lebih berkesan dan memiliki manfaat langsung terhadap siswa.
- Kondisi pembelajaran yang monoton di dalam kelas dapat juga diatasi dengan sesekali melakukan kunjungan kesitus-situs bersejarah terdekat. Di Kota Pekalongan sendiri terdapat museum Batik yang tiket masuknya cukup terjangkau oleh pelajar. Pembelajaran dengan mengunjungi situs-situs bersejarah dapat membuat siswa lebih melihat langsung bukti-bukti sejarah yang selama ini hanya dapat mereka lihat dalam buku-buku sejarah.
- Guru ketika melakukan pembelajaran diusahakan telah membuat peta konsep terlebih dahulu, sehingga ketika sudah memasuki ruang kelas guru sudah ada gambaran apa yang akan dilakukannya selama proses belajar mengajar.
- Agar sejarah dapat lebih menyentuh siswa maka guru dapat mengaitkan sejarah dengan peristiwa yang sedang booming. Pembahasan sejarah dapat dibuka dengan peristiwa kekinian terlebih dahulu dimana kebanyakan siswa sudah memahaminya, kemudia peristiwa kekinian tersebut ditarik menuju peristiwa serupa dimasa lalu. Penggunaan peristiwa kekian akan membuat siswa lebih mudah memahami kondisi pada cerita sejarah, sehingga akan muncul konsep dalam ingatan siswa tersebut dan akan membuat siswa lebih menghargai peristiwa sejarah.
- Stimulus siswa dengan ice breaking dan gim sangat bermanfaat untuk mencegah siswa mengalami kebosanan dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan dapat berupa saling lempar pertanyaan atau penghapus yang di putar kepada siswa dengan iringan musik, dimana ketika musik berhenti siswa yang memegang penghapus diberikan pertanyaan.
- Mood yang dimiliki guru sangat berdampak kepada siswa. Usahakan guru ketika masuk ke dalam kelas dalam kondisi yang baik, sehingga akan membuat siswa nyaman menerima pembelajaran.
- Guru sebisa mungkin juga memiliki sikap yang objektif dalam pembelajaran sejarah. Sumber belajar sangat penting demi objektifitas dalam sejarah.
- Pemberian hal yang baru kepada siswa akan membuat siswa menjadi tertarik terhadap pembelajaran. Media-media yang berbeda setiap pembelajaran akan membuat siswa menanti kegiatan apa lagi kira-kira yang akan dilakukan oleh guru dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar